Selasa, 01 Januari 2013

Malam pergantian tahun 2012 ke 2013 yang ditandai suara terompet dan kembang api pada pukul 00.00 WIB, sudah usai. Tetapi tidak bagi pasangan muda-mudi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sisa waktu terlalu sia-sia jika dibiarkan begitu saja dengan pulang ke rumah masing-masing. Karena menurut mereka, matahari pagi masih lama bangkit dari peraduan mereka.

Sebagian pemuda juga masih asyik menikmati suara bising knalpot yang dibunyikan keras-keras sambil berkonvoi di jalanan menuju arah pulang, meski waktu sudah menunjuk angka 02.00 WIB. Beda lagi dengan sebagian pasangan muda-mudi yang masih ingin berlama-lama berduaan. Mereka pun putar haluan.

Usai perayaan pergantian tahun, ternyata masih banyak muda-mudi yang menghabiskan sisa malam pergantian tahun di beberapa hotel kelas melati (hotel kelas murah) yang ada di Surabaya, khususnya di wilayah timur. Dan sasaran mereka, rata-rata hotel di kawasan Pantai Ria Kenjeran, Surabaya.

Dan sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Kota Surabaya, kalau Pantai Ria Kenjeran bukan hanya menyuguhkan keindahan Pantai Selat Madura di waktu malam. Tetapi juga menyuguhkan keindahan geliat tubuh pasangan remaja beda jenis yang beradu bibir.

"Hampir semua orang di Surabaya ini, sudah mafhum, dan bukan rahasia lagi kalau setiap hari, khususnya malam minggu, apalagi malam tahun baru begini, banyak pasangan muda-muda saling mengumbar syahwat di sini (Kenjeran)," celetuk Ragil, warga Surabaya ketika ditanya soal Pantai Kenjeran, Selasa (1/1) dini hari.

Sementara dari pantauan di lapangan (lokasi Pantai Ria Kenjeran), khususnya di tempat-tempat gelap yang menghadap langsung ke pantai, beberapa pasangan terlihat berada di balik rerimbunan taman, ada juga di balik tiang penyangga pendopo. Mereka (pasangan muda-mudi) terlibat adegan kissing dan saling meraba.

Adegan ini juga terlihat di taman tengah area Wisata Pantai Ria Kenjeran, di beberapa tempat ayunan terlihat masing-masing pasangan beradegan mesra. Bahkan ada yang saling pangku hanya sekadar menyembunyikan aktivitas seksualnya dari lalu lalang orang. Beberapa di antara mereka juga tak peduli dengan orang yang lewat ketika mereka saling pagut, antara bibir ketemu bibir.

"Besok pagi, setelah malam tahun baru, di lokasi Kenjeran pasti dan selalu yang saya lihat alat kontrasepsi berceceran," kata Bayu, warga sekitar Pantai Ria Kenjeran.

Bayu juga menuturkan, adegan tanpa status perkawinan ini juga terjadi di sekitar kawasan Watu-Watu yang berada di sisi utara Pantai Ria Kenjeran. Menurut sepengetahuannya, meski kerap dilakukan razia oleh Satpol PP dan polisi, tetap saja kawasan Pantai Ria Kenjeran menjadi tempat yang asyik untuk bermesraan.

Bahkan, kata dia, tak jarang juga mereka (pasangan muda-muda) yang kerap dijarah rampok. Motor plus surat-suratnya diminta oleh perampok. "Warga sering mengantar mereka buat laporan ke Polsek Kenjeran, karena dihajar rampok dan motornya dirampas, tetapi tetap saja tak ada yang jera mesum di Kenjeran."

Sementara bagi pasangan yang malu-malu, atau menginginkan tempat aman atau punya cukup uang untuk menyewa hotel kelas murah, mereka biasa menyewa hotel yang berada di area Wisata Pantai Kenjeran. "Itu jelas bisa membuat mereka lebih aman, ya paling tidak lebih nyaman bermesraan," celetuk Bayu lagi sambil tersenyum geli.

Apa yang dituturkan Bayu ini terbukti terlihat di salah satu hotel kelas murah yang menyediakan puluhan kamar di Pantai Kenjeran. Cukup merogoh kocek Rp 75 ribu, mereka sudah bisa menikmati malam di kamar hotel. Di tempat ini, terlihat puluhan muda-mudi mengantre di tempat resepsionis hotel untuk memesan kamar.

Mereka juga rata-rata menutupi wajahnya agar tidak dikenali orang-orang yang dikenal. Mereka mengantre dengan memakai helm. Hal yang sama juga dilakukan oleh perempuan pasangannya. Sambil menunggu kekasihnya memesan kamar, si perempuan juga mengenakan helm agar tidak dikenali wajahnya.

Santoso, salah satu resepsionis hotel di kawasan Pantai Ria Kenjeran mengaku, tamu yang datang di hotel tempat dia bekerja, di malam tahun baru ini, sudah berdatangan sejak pukul 22.00 WIB. Setelah memesan kamar, mereka keluar, dan kembali lagi setelah merayakan pergantian tahun di luar hotel.

"Yang check in ini rata-rata memang anak muda. Hampir setiap tahun, kalau tahun baru pasti penuh sampai nolak-nolak tamu," kata Santoso sembari menjawab tidak tahu apa yang mereka lakukan di dalam kamar hotel.

Situasi yang terjadi di Surabaya ini, juga dibuktikan dengan survei Hot Line Pendidikan Jawa Timur, yang baru saja menuntaskan risetnya tentang prilaku seks menyimpang di kalangan pelajar dan menyatakan 16 persen pelajar SMA di Surabaya sudah pernah berhubungan intim. Dan waktu yang biasa dijadikan ajang aktivitas intim, salah satunya di malam tahun baru.
Sumber: Merdeka.com

0 komentar :

Posting Komentar